Category: Mobil Listrik

Mobil Listrik Terbaik Tahun 2024 Yang Wajib Kamu Tau

Kami telah memberi peringkat mobil listrik mewah terbaik—termasuk model sedan, hatchback, dan wagon—berdasarkan sekitar 200 titik data yang mencakup akselerasi, penanganan, kenyamanan, ruang kargo, efisiensi bahan bakar, nilai, dan seberapa menyenangkan mengendarainya. Kami menganggap peringkat sebagai hal yang serius karena kami ingin Anda mengetahui segala hal tentang kendaraan yang Anda minati.

Di sinilah Tesla bersaing dengan Mercedes EQ, mobil BMW i, Audi E-tron, dan bahkan Porsche baru.

Jika Anda memiliki anggaran lebih besar untuk membeli mobil keluarga bertenaga listrik untuk digunakan dan diandalkan dalam perjalanan apa pun, ini adalah pesaing utama Anda – beberapa dengan klaim jangkauan hingga 400 mil dan seterusnya. Beriktu adalah list mobil listrik terbaik di dunia saat ini  :

1. BMW i7

Satu hal yang pasti tentang Seri 7 ini: orang yang melihat tidak akan melewatkan kedatangan Anda. Ini bukanlah mobil yang elegan atau bahkan menarik secara estetika, tetapi tidak diragukan lagi i7 yang berukuran sangat besar menarik perhatian.

2. BMW iX

iX kira-kira seukuran X5 tetapi didasarkan pada platform khusus yang diadaptasi dengan material komposit ringan dan logam campuran dan ditenagai oleh satu motor listrik per as.

Versi BMW iX xDrive40 tingkat pemula dibanderol dengan harga kurang dari £70.000 dan memiliki tenaga 296 bhp serta jarak tempuh 249 mil yang telah disertifikasi WLTP.

3. Porsche Taycan

Meskipun jangkauan listriknya tidak terbaik di kelasnya – tetapi jarak tempuh 250 mil tentu saja memungkinkan dari sebagian besar versi mobil ini dalam berbagai penggunaan di dunia nyata.

Kursi yang dapat menampung hingga lima penumpang, ditambah bagasi yang dapat dilihat dari bagasi BMW Seri 3 Touring untuk kapasitas angkut, menjadi nilai tambah untuk salah satu EV tercanggih yang dapat dibeli dengan anggaran berapa pun – dan Anda dapat membelinya dengan opsi harga kurang dari £90.000.

Baca Juga: Kursi Pijat Terbaik di Dunia Saat Ini

4. Mercedes-Benz EQS

Dibangun di atas platform yang benar-benar baru (dan sebagian sebagai respons terhadap pangsa pasar yang hilang oleh S-Class bertenaga konvensional ketika Tesla Model S sukses besar di pasar Amerika Utara yang penting), EQS adalah EV mewah tanpa kompromi.

Harganya mahal: dijual di Inggris sekarang, harganya mulai dari £102 ribu untuk versi EQS 450+ bermesin tunggal, berpenggerak roda belakang, bertenaga 325 bhp, naik hingga jauh di atas £150.000 untuk Mercedes-AMG EQS 53 yang populer.

5. Lucid Air

Dibuat di AS dan direkayasa oleh orang di balik Tesla Model S, sedan yang sangat ramping ini memiliki beberapa angka yang pasti akan menjadikannya kartu pembunuh Top Trump. Lalu ada baterai raksasa 118kWh yang menjanjikan jarak tempuh 520 mil di antara pengisian daya. Dan saat Anda perlu mengisi ulang, pengisian cepat 300kW berarti Anda dapat menambah 300 mil hanya dalam 20 menit.

6. Mercedes-Benz EQC

Mercedes EQC 400 menepis tantangan dari para pesaing utamanya dalam perjalanannya menuju momen besarnya, mengatasi semuanya berkat interiornya yang sarat teknologi dan mewah, perpaduan yang mengesankan antara kenyamanan dan daya tarik pengemudi, serta sistem infotainment dan navigasi yang kelas satu.

7. Genesis Electrified G80

Baru beberapa tahun sejak Genesis mendarat di Eropa dan memicu pertarungan dengan merek premium, tetapi dalam waktu tersebut Genesis telah berkembang dari merek mobil tunggal menjadi merek yang menawarkan enam model, beberapa di antaranya adalah kendaraan listrik – termasuk Electrified G80.

8. Audi Q8 E-tron

Awalnya disebut E-tron dan ditempatkan di antara Q5 dan Q7, mobil ini mengalami perombakan pada tahun 2022 yang meliputi tampilan yang lebih segar dan nama baru Q8 E-tron, yang membuatnya sejajar dengan Q8 yang bergaya, berukuran, dan proporsional namun bermesin pembakaran.

Dengan harga hampir £100.000, mobil ini memang mahal, tetapi berpotensi sepadan dengan kecepatan, gaya, dan faktor kebaruannya yang dapat dengan aman membuat SUV listrik melaju ke samping sesuai keinginan.

9. Jaguar I-Pace

Mobil ini menetapkan standar untuk pengendaraan dan pengendalian di antara mobil sejenisnya, memberikan performa yang kuat dari motor kembarnya yang bertenaga 197bhp dan terasa seperti EV bermerek premium: desain yang bersih dan tanpa cela.

Namun, I-Pace hanya akan mengisi daya hingga 100kW dan jangkauannya di dunia nyata yang sedikit mengecewakan mengurangi potensinya sebagai mobil wisata jarak jauh: 220 mil bukanlah hasil yang layak dirayakan.

10. Mercedes-Benz EQE

EQE menggunakan versi pendek dari platform EVA2 EQS, yang berarti tidak ada cukup ruang untuk baterai raksasa yang sama, tetapi kapasitas yang dapat digunakan sebesar 90kWh masih merupakan angka yang mengesankan dan berarti versi EQE 350+ memiliki jangkauan yang disebutkan sejauh 394 mil.

Di Inggris, kami mendapatkan EQE 350+ dan versi EQE 500 berpenggerak empat roda dan motor ganda serta versi AMG EQE 53.

Pemerintah siapkan insentif mobil hybrid

Pemerintah siapkan insentif mobil hybrid Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan serangkaian insentif untuk mendorong adopsi mobil hybrid di tanah air. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Insentif yang disiapkan diharapkan akan menarik minat konsumen, mendorong produsen otomotif untuk memperluas portofolio kendaraan hybrid mereka, dan mempercepat pertumbuhan pasar mobil hybrid di Indonesia.

Latar Belakang Kebijakan Insentif

Polusi udara di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, semakin meningkat akibat tingginya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu untuk mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan rendah emisi, termasuk mobil hybrid.

Mobil hybrid dianggap sebagai solusi jangka menengah yang ideal untuk mengurangi emisi, mengingat teknologi ini lebih hemat bahan bakar dan memiliki emisi lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional, namun masih dapat beroperasi dengan infrastruktur yang ada.

Jenis Insentif yang Disiapkan

Pemerintah Indonesia berencana untuk memperkenalkan beberapa jenis insentif yang diharapkan akan meningkatkan daya tarik mobil hybrid di mata konsumen. Berikut adalah beberapa insentif utama yang sedang dipertimbangkan:

1. Pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Salah satu insentif utama yang disiapkan adalah pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan hybrid. Saat ini, kendaraan hybrid dikenakan PPnBM yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional, namun pemerintah berencana untuk menurunkan tarif ini lebih lanjut. Pengurangan ini bertujuan untuk membuat harga mobil hybrid lebih kompetitif dan terjangkau bagi konsumen.

2. Diskon Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Selain PPnBM, pemerintah juga mempertimbangkan diskon untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan bagi pemilik mobil hybrid. Diskon ini diharapkan akan mengurangi biaya operasional jangka panjang, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke kendaraan hybrid. Kebijakan ini juga akan berlaku secara progresif, dengan diskon yang lebih besar untuk kendaraan dengan emisi yang lebih rendah.

3. Insentif Fiskal untuk Produsen Otomotif
Untuk mendorong produsen otomotif agar lebih aktif dalam memproduksi dan menjual kendaraan hybrid di Indonesia, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal bagi produsen yang berinvestasi dalam teknologi hybrid dan memperkenalkan model-model baru di pasar domestik. Insentif ini bisa berupa pengurangan pajak perusahaan, keringanan bea masuk untuk komponen hybrid, serta dukungan untuk penelitian dan pengembangan.

4. Insentif Non-Fiskal
Selain insentif fiskal, pemerintah juga merancang insentif non-fiskal, seperti kemudahan perizinan dan akses prioritas ke jalur hijau atau kawasan dengan pembatasan lalu lintas. Pemilik mobil hybrid mungkin juga akan mendapatkan prioritas parkir di beberapa area perkotaan dan akses khusus di zona rendah emisi (Low Emission Zones).

Dampak Insentif terhadap Pasar Otomotif

Penerapan insentif ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap pasar otomotif di Indonesia. Beberapa dampak yang diharapkan antara lain:

1. Peningkatan Penjualan Mobil Hybrid
Dengan berkurangnya harga mobil hybrid akibat insentif pajak dan pengurangan biaya operasional, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam penjualan mobil hybrid. Konsumen yang sebelumnya ragu karena perbedaan harga dengan kendaraan konvensional akan lebih tertarik untuk membeli mobil hybrid, yang pada akhirnya akan meningkatkan penetrasi kendaraan ramah lingkungan di pasar.

2. Pendorong Investasi di Sektor Otomotif
Insentif untuk produsen otomotif akan mendorong lebih banyak investasi di sektor otomotif, terutama dalam pengembangan teknologi hybrid dan produksi kendaraan di dalam negeri. Ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada impor kendaraan dan komponen, serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor manufaktur otomotif.

3. Percepatan Transformasi Industri
Dengan adanya dorongan dari pemerintah, industri otomotif Indonesia diharapkan akan lebih cepat bertransformasi ke arah yang lebih berkelanjutan. Produsen lokal maupun internasional akan berlomba-lomba memperkenalkan teknologi terbaru, termasuk hybrid dan plug-in hybrid, sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tantangan dalam Implementasi Insentif

Meskipun insentif yang disiapkan memiliki potensi besar untuk mendorong adopsi mobil hybrid, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:

1. Kesadaran dan Edukasi Konsumen
Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman konsumen mengenai keuntungan jangka panjang dari memiliki mobil hybrid. Banyak konsumen masih melihat mobil hybrid sebagai sesuatu yang mahal dan rumit.

2. Infrastruktur Pendukung
Meskipun mobil hybrid tidak sepenuhnya bergantung pada infrastruktur pengisian listrik, ketersediaan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya untuk model plug-in hybrid dan layanan perawatan khusus untuk teknologi hybrid masih terbatas. Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur ini berkembang seiring dengan peningkatan adopsi kendaraan hybrid, sehingga konsumen tidak menghadapi kesulitan dalam menggunakan kendaraan mereka.

3. Ketergantungan pada Impor
Banyak komponen penting untuk kendaraan hybrid, seperti baterai dan motor listrik, masih harus diimpor. Ini dapat membuat harga mobil hybrid tetap tinggi meskipun ada insentif pajak.

Prospek Masa Depan Adopsi Mobil Hybrid

Melihat tren global dan kebijakan yang sedang disiapkan, prospek masa depan untuk adopsi mobil hybrid di Indonesia terlihat positif. Beberapa faktor yang mendukung optimisme ini antara lain:

1. Dukungan Pemerintah yang Berkelanjutan
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk mendukung transisi ke kendaraan rendah emisi, diharapkan bahwa kebijakan dan insentif yang ada akan terus dikembangkan dan disempurnakan. Dukungan ini sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan pasar kendaraan hybrid dan memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam tren global.

2. Peningkatan Pilihan dan Ketersediaan
Dengan lebih banyaknya produsen yang tertarik untuk memasuki pasar hybrid di Indonesia, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

3. Kesadaran Lingkungan yang Meningkat
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, permintaan akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil hybrid, diperkirakan akan terus meningkat. Perubahan perilaku konsumen ini akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar hybrid di masa depan.

Kesimpulan

Pemerintah siapkan insentif mobil hybrid Dengan dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia siap untuk memimpin transformasi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan.

Suzuki pajang 3 mobil hybrid di GIIAS 2024

Suzuki pajang 3 mobil hybrid di GIIAS 2024 Suzuki memamerkan tiga model mobil hybrid terbarunya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, menandai komitmen mereka dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Pameran ini menjadi ajang penting bagi Suzuki untuk memperkenalkan teknologi hybrid mereka kepada konsumen Indonesia, sekaligus menegaskan posisi mereka di pasar kendaraan rendah emisi yang terus berkembang.

1. Suzuki Ertiga Hybrid

Desain dan Fitur

Suzuki Ertiga Hybrid, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2023, kembali menjadi sorotan di GIIAS 2024. MPV yang telah lama menjadi favorit keluarga Indonesia ini kini hadir dengan teknologi hybrid yang lebih canggih.

Teknologi ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pengemudi dan penumpang, menjadikan perjalanan lebih menyenangkan dan efisien.

Teknologi Hybrid

Suzuki Ertiga Hybrid menggunakan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), yang menggabungkan mesin bensin 1.5L dengan motor listrik kecil yang berfungsi sebagai Integrated Starter Generator (ISG). Dengan teknologi ini, Ertiga Hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan versi konvensionalnya, sekaligus mengurangi emisi CO2.

2. Suzuki XL7 Hybrid

Desain dan Fitur

Suzuki XL7 Hybrid merupakan SUV crossover yang dirancang untuk pasar keluarga dan penggemar petualangan.

Desain kabin yang ergonomis dan penggunaan material berkualitas tinggi menambah kesan premium pada kendaraan ini.

Teknologi Hybrid

XL7 Hybrid dilengkapi dengan mesin bensin 1.5L yang dipadukan dengan sistem SHVS serupa dengan Ertiga Hybrid. Namun, pada XL7, sistem ini telah dioptimalkan untuk memberikan tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih responsif, cocok untuk pengendaraan di berbagai kondisi jalan.

3. Suzuki Swift Hybrid

Desain dan Fitur

Suzuki Swift Hybrid, salah satu hatchback populer di dunia, juga hadir di GIIAS 2024 dengan teknologi hybrid yang diperbarui.

Desain interior yang intuitif dengan panel instrumen digital memberikan pengalaman berkendara yang lebih futuristik.

Teknologi Hybrid

Teknologi ini menjadikan Swift Hybrid sebagai pilihan menarik bagi konsumen muda yang mencari kendaraan yang sporty namun tetap ramah lingkungan.

Dampak Suzuki Hybrid di Pasar Indonesia

Komitmen terhadap Keberlanjutan

Dengan memamerkan tiga model hybrid di GIIAS 2024, Suzuki menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Respon Konsumen dan Pasar

Model-model hybrid Suzuki di GIIAS 2024 diperkirakan akan menarik perhatian besar dari konsumen, terutama di kalangan keluarga dan individu yang semakin peduli terhadap lingkungan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun antusiasme terhadap kendaraan hybrid meningkat, Suzuki juga menghadapi tantangan dalam hal harga dan edukasi konsumen. Harga kendaraan hybrid yang masih lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional bisa menjadi penghalang, meskipun insentif pajak dan penawaran khusus diharapkan dapat membantu mendorong adopsi.

Kesimpulan

Suzuki pajang 3 mobil hybrid di GIIAS 2024 Suzuki telah mengambil langkah besar dalam memperkenalkan kendaraan hybrid kepada konsumen Indonesia melalui GIIAS 2024. Dengan tiga model hybrid—Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid, dan Swift Hybrid—Suzuki tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, tetapi juga menawarkan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen yang mencari kendaraan efisien dan ramah lingkungan.

GAIKINDO prediksi populasi mobil hybrid capai 70 ribu

GAIKINDO prediksi populasi mobil hybrid capai 70 ribu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memprediksi bahwa populasi mobil hybrid di Indonesia akan mencapai 70 ribu unit pada akhir tahun 2024. Prediksi ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.

Tren Pertumbuhan Kendaraan Hybrid di Indonesia

Mobil hybrid adalah kendaraan yang menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik, memungkinkan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional. Tren ini mulai tumbuh di Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan semakin banyaknya opsi kendaraan hybrid yang tersedia di pasar.

GAIKINDO, sebagai asosiasi industri otomotif terkemuka di Indonesia, memantau tren ini secara cermat. Menurut data terbaru, penjualan mobil hybrid di Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, populasi mobil hybrid tercatat sekitar 50 ribu unit, dan diprediksi akan tumbuh lebih lanjut hingga mencapai 70 ribu unit pada akhir 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan hampir 40% dalam waktu satu tahun.

Faktor Pendorong Peningkatan Populasi Mobil Hybrid

Ada beberapa faktor utama yang mendorong peningkatan populasi mobil hybrid di Indonesia. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dukungan Pemerintah dan Regulasi
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung perkembangan kendaraan ramah lingkungan melalui berbagai kebijakan dan insentif. Salah satu contohnya adalah peraturan mengenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang lebih rendah untuk kendaraan dengan emisi rendah, termasuk mobil hybrid. Ini membuat harga mobil hybrid menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian listrik umum (SPBU) untuk kendaraan listrik dan hybrid, yang semakin mempermudah masyarakat dalam mengadopsi teknologi ini.

2. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca semakin meningkat. Perubahan iklim dan polusi udara yang semakin parah menjadi perhatian utama, mendorong konsumen untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Mobil hybrid, yang menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan emisi yang lebih rendah, menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan.

3. Pilihan Produk yang Lebih Beragam
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen otomotif besar, baik lokal maupun internasional, telah memperkenalkan berbagai model mobil hybrid di Indonesia. Toyota, Honda, dan Mitsubishi adalah beberapa merek yang telah meluncurkan model hybrid yang sukses di pasar Indonesia. Keberagaman pilihan ini memberikan konsumen lebih banyak opsi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, dari segi harga, ukuran, dan fitur kendaraan.

Tantangan dalam Meningkatkan Adopsi Mobil Hybrid

Meskipun prospeknya terlihat cerah, ada beberapa tantangan yang mungkin menghambat peningkatan populasi mobil hybrid di Indonesia:

1. Harga yang Masih Relatif Tinggi
Salah satu tantangan utama adalah harga mobil hybrid yang masih relatif tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Meskipun insentif pajak telah membantu menurunkan harga, biaya produksi yang lebih mahal, terutama untuk baterai dan komponen listrik, masih membuat harga mobil hybrid lebih tinggi. Hal ini bisa menjadi penghalang bagi konsumen, terutama di segmen menengah ke bawah.

2. Infrastruktur yang Belum Memadai
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti SPBU listrik, jaringan infrastruktur di Indonesia masih belum sepenuhnya siap untuk mendukung pertumbuhan cepat mobil hybrid dan listrik. Di beberapa daerah, fasilitas pengisian listrik masih terbatas, membuat pengguna mobil hybrid harus lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan jarak jauh.

3. Kesadaran dan Pendidikan Konsumen
Meskipun kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat, masih banyak konsumen yang kurang memahami manfaat jangka panjang dari mobil hybrid. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang perawatan dan biaya operasional jangka panjang, yang mungkin berbeda dari kendaraan konvensional. Edukasi yang lebih luas dan kampanye yang efektif diperlukan untuk mengatasi hambatan ini.

Dampak Peningkatan Populasi Mobil Hybrid

Pertumbuhan populasi mobil hybrid di Indonesia akan memiliki dampak yang signifikan, baik bagi industri otomotif maupun bagi lingkungan:

1. Pengurangan Emisi dan Peningkatan Kualitas Udara
Dengan lebih banyaknya mobil hybrid di jalan raya, emisi karbon dioksida dan polutan lainnya dari sektor transportasi diharapkan akan menurun. Ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas udara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang sering mengalami masalah polusi udara.

2. Perubahan dalam Industri Otomotif
Peningkatan permintaan mobil hybrid akan mendorong industri otomotif di Indonesia untuk lebih berinovasi dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Produsen lokal mungkin akan mulai memproduksi komponen hybrid atau bahkan kendaraan hybrid itu sendiri, menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian.

Selain itu, peningkatan populasi mobil hybrid juga akan mendorong perkembangan industri pendukung, seperti industri baterai dan infrastruktur pengisian daya. Ini bisa membuka peluang investasi baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

3. Peningkatan Kesadaran dan Perubahan Perilaku Konsumen
Dengan semakin populernya mobil hybrid, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku konsumen dalam memilih kendaraan. Konsumen akan semakin mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan efisiensi energi dalam keputusan pembelian mereka. Ini akan mendorong pergeseran pasar menuju kendaraan yang lebih berkelanjutan.

Prospek Masa Depan

Melihat tren saat ini, prospek masa depan untuk mobil hybrid di Indonesia sangat positif. Dengan dukungan pemerintah, peningkatan kesadaran masyarakat, dan terus berkembangnya pilihan produk, populasi mobil hybrid diprediksi akan terus meningkat hingga melampaui 70 ribu unit pada tahun 2024.

Kesimpulan

GAIKINDO prediksi populasi mobil hybrid capai 70 ribu Prediksi GAIKINDO bahwa populasi mobil hybrid di Indonesia akan mencapai 70 ribu unit pada akhir 2024 mencerminkan peningkatan minat dan adopsi teknologi ramah lingkungan di Tanah Air. Meskipun ada tantangan, seperti harga yang relatif tinggi dan infrastruktur yang belum memadai, prospek jangka panjang terlihat cerah.

Kendaraan Hibrida Masa Depan Mobilitas Berkelanjutan

Kendaraan Hibrida Masa Depan Mobilitas Berkelanjutan Di tengah meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan pencemaran lingkungan, kendaraan hibrida muncul sebagai solusi menjanjikan untuk mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Kombinasi teknologi konvensional dan modern, kendaraan hibrida tidak hanya menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca.

Apa Itu Kendaraan Hibrida?

Kendaraan hibrida adalah kendaraan yang menggunakan dua sumber tenaga utama untuk menggerakkan mesin: mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik.. Ada beberapa jenis kendaraan hibrida, termasuk:

  1. Kendaraan Hibrida Paralel: Di sini, baik mesin pembakaran internal maupun motor listrik dapat menggerakkan roda. Mereka bekerja secara bersamaan atau terpisah, tergantung pada kebutuhan daya.
  2. Kendaraan Hibrida Seri: Dalam jenis ini, mesin pembakaran internal tidak langsung menggerakkan roda tetapi bertindak sebagai generator untuk mengisi baterai yang kemudian menggerakkan motor listrik.

Bagaimana Cara Kerja Kendaraan Hibrida?

Kendaraan hibrida bekerja dengan memanfaatkan kedua sumber tenaga untuk mengoptimalkan performa dan efisiensi bahan bakar. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai cara kerjanya:

  • Regenerasi Energi: Kendaraan hibrida biasanya dilengkapi dengan sistem pengereman regeneratif yang mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi energi listrik. Energi ini disimpan dalam baterai untuk digunakan nanti, meningkatkan efisiensi keseluruhan.

Manfaat Kendaraan Hibrida

Kendaraan hibrida menawarkan berbagai manfaat yang membuatnya semakin populer di kalangan konsumen dan pembuat kebijakan:

  1. Efisiensi Bahan Bakar yang Lebih Baik: Dengan memanfaatkan tenaga listrik dan mesin pembakaran internal secara bersamaan, kendaraan hibrida umumnya memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional.
  2. Pengurangan Emisi: Kendaraan hibrida menghasilkan emisi yang lebih rendah, membantu mengurangi dampak pencemaran udara dan kontribusi terhadap perubahan iklim.

Tantangan Kendaraan Hibrida

Meski banyak manfaatnya, kendaraan hibrida juga menghadapi beberapa tantangan:

  1. Biaya Awal yang Tinggi: Kendaraan hibrida sering kali memiliki harga awal yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional, meskipun biaya ini dapat diimbangi dengan penghematan bahan bakar dan perawatan dalam jangka panjang.
  2. Masalah Baterai: Baterai pada kendaraan hibrida, meskipun dirancang untuk bertahan lama, dapat mengalami penurunan kapasitas seiring waktu dan memerlukan penggantian, yang dapat menjadi biaya tambahan bagi pemilik.

Masa Depan Kendaraan Hibrida

Melihat tren dan perkembangan teknologi, masa depan kendaraan hibrida terlihat menjanjikan.

Kesimpulan

Kendaraan Hibrida Masa Depan Mobilitas Berkelanjutan Kendaraan hibrida mewakili langkah signifikan menuju masa depan mobilitas yang lebih ramah lingkungan.

Perkembangan mobil listrik untuk masa depan

Perkembangan mobil listrik untuk masa depan Mobil listrik akan seperti hape di masa depan. komponen mesin dan mekanik akan diganti elektronik. pabrikan yang jagoan membuat mesin handal lama lama akan kehilangan pasar. seperti semua bidang, semuanya akan menuju digitalisasi dan elektronisasi.

kunjungan saya terakhir ke cina di januari 2024, kita bisa beli mobil di showroom huawei. jadi yang menyerang dunia otomotif adalah perusahaan teknologi. seperti canon dan nikon yang diserang sony, dan revolusi digital lainnya

Pertanyaan seputar masa depan otomotif sering kali tidak dapat dilepaskan dari wacana mengenai mobil listrik.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi mobil listrik telah menarik perhatian seluruh dunia, terutama dari segi keberlanjutan dan lingkungan. Sebagai pengamat otomotif senior, saya menganggap ini sebagai titik balik penting dalam sejarah industri otomotif.

Dalam artikel ini, saya akan mengulas secara komprehensif tentang perkembangan mobil listrik, tantangan, potensi, dan implikasi bagi masa depan otomotif.

I. Latar Belakang Perkembangan Mobil Listrik

Seiring dengan kesadaran global akan dampak negatif emisi gas buang terhadap lingkungan, industri otomotif telah dihadapkan pada tuntutan untuk mencari solusi yang ramah lingkungan. Inilah latar belakang munculnya mobil listrik. Dengan mengandalkan tenaga baterai atau sel bahan bakar hidrogen, mobil listrik menjanjikan pengurangan emisi gas buang yang signifikan.

II. Tantangan Teknologi dan Infrastruktur

Meskipun potensinya besar, mobil listrik tidak datang tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah kapasitas dan efisiensi baterai. Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam teknologi baterai, masih ada tantangan untuk meningkatkan jarak tempuh dan mempercepat waktu pengisian.

Selain itu, infrastruktur pengisian juga harus diperluas dan ditingkatkan agar memungkinkan pengguna mobil listrik untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan nyaman.

III. Kelebihan Mobil Listrik

Saat ini, mobil listrik memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya pilihan menarik untuk masa depan otomotif. Pertama, pengurangan emisi gas buang sangat signifikan, terutama jika sumber daya listriknya berasal dari sumber energi terbarukan.

Kedua, biaya operasional mobil listrik cenderung lebih rendah karena harga listrik umumnya lebih stabil dibandingkan bahan bakar fosil yang fluktuatif. Ketiga, performa mesin listrik cenderung lebih baik dalam hal responsivitas dan akselerasi, memberikan pengalaman mengemudi yang memuaskan.

IV. Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan

Salah satu aspek paling menarik dari mobil listrik adalah dampaknya terhadap lingkungan. Dengan mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan polusi udara lokal, mobil listrik berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim.

Namun, penting untuk diingat bahwa keberlanjutan mobil listrik juga bergantung pada bagaimana sumber daya listrik dihasilkan. Jika listrik masih dihasilkan dari pembangkit listrik fosil, keuntungan lingkungan mungkin tidak sebesar yang diharapkan.

V. Pengaruh Terhadap Industri Otomotif

Perkembangan mobil listrik telah memaksa industri otomotif untuk beradaptasi dan berevolusi. Banyak produsen otomotif besar telah mengalokasikan sumber daya besar untuk penelitian dan pengembangan mobil listrik.

Selain itu, munculnya perusahaan startup di sektor ini telah membawa semangat inovasi baru. Meskipun ini menunjukkan tren positif, ada pula risiko bagi produsen yang gagal mengadopsi teknologi ini dengan cepat dan efektif.

VI. Tantangan Sosial dan Ekonomi

Selain tantangan teknis, ada pula tantangan sosial dan ekonomi yang harus diatasi dalam memasarkan mobil listrik secara massal. Hal ini termasuk memberikan insentif dan kemudahan akses bagi konsumen untuk memilih mobil listrik, serta mempertimbangkan implikasi bagi industri terkait seperti industri minyak dan gas.

VII. Kesimpulan: Menuju Masa Depan Berkelanjutan

perkembangan mobil listrik untuk masa depan Perkembangan mobil listrik adalah tonggak penting dalam evolusi industri otomotif. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, potensi besar dari teknologi ini tidak dapat diabaikan.

Dengan komitmen bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat menuju masa depan di mana mobil listrik bukan hanya menjadi pilihan utama, tetapi juga kontributor signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sebagai pengamat otomotif senior, saya dengan optimis melihat perubahan ini sebagai langkah positif menuju dunia otomotif yang lebih bersih, inovatif, dan berkelanjutan.

Kita berada di ambang revolusi otomotif, dan mobil listrik adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Pelayanan Transportasi yang Aman dan Berkeselamatan

Pelayanan Transportasi yang Aman dan Berkeselamatan Keamanan dan keselamatan dalam pelayanan transportasi telah menjadi isu krusial di seluruh dunia, seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan dan kompleksitas sistem transportasi. Dengan kemajuan teknologi dan kesadaran publik yang semakin tinggi, memastikan bahwa sistem transportasi tidak hanya efisien tetapi juga aman merupakan prioritas utama. Artikel ini akan membahas pentingnya pelayanan transportasi yang aman dan berkeselamatan, serta berbagai langkah dan teknologi yang diterapkan untuk mencapainya.

1. Pentingnya Keselamatan dalam Transportasi

Dampak Kecelakaan Transportasi:

  • Kecelakaan transportasi dapat mengakibatkan cedera serius, kematian, dan kerugian ekonomi yang signifikan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecelakaan lalu lintas adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
  • Dampak sosial dan psikologis bagi keluarga korban juga sangat besar, mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan Utama Keselamatan Transportasi:

  • Mengurangi angka kecelakaan dan cedera.
  • Menjamin perjalanan yang aman bagi semua pengguna jalan.
  • Memelihara kepercayaan publik terhadap sistem transportasi.

2. Standar dan Regulasi Keselamatan Transportasi

Regulasi Nasional dan Internasional:

  • Pemerintah di berbagai negara menerapkan standar dan regulasi keselamatan transportasi untuk memastikan keamanan. Contoh termasuk Undang-Undang Lalu Lintas, peraturan kendaraan, dan standar infrastruktur.
  • Organisasi internasional seperti International Road Assessment Programme (iRAP) dan International Transport Forum (ITF) juga mengembangkan pedoman global untuk meningkatkan keselamatan transportasi.

Sertifikasi dan Audit Keselamatan:

  • Sertifikasi untuk kendaraan, fasilitas, dan operator transportasi memastikan bahwa mereka memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
  • Audit keselamatan secara berkala membantu dalam identifikasi potensi risiko dan penerapan langkah perbaikan.

3. Teknologi untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi

Sistem Peringatan dan Kontrol:

  • Sistem Peringatan Kecelakaan (Collision Warning Systems) dan Sistem Pengereman Otomatis (Automatic Emergency Braking) membantu pengemudi menghindari kecelakaan dengan memberikan peringatan dan melakukan pengereman secara otomatis.
  • Teknologi Lane Departure Warning dan Adaptive Cruise Control juga berkontribusi pada keselamatan dengan menjaga kendaraan tetap berada di jalur yang benar dan mengatur kecepatan sesuai kondisi lalu lintas.

Transportasi Otonom:

  • Kendaraan otonom atau self-driving vehicles menggunakan sensor, radar, dan algoritma untuk mengemudikan kendaraan tanpa campur tangan manusia.
  • Meskipun teknologi ini masih dalam pengembangan, kendaraan otonom berpotensi mengurangi kesalahan pengemudi dan kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia.

Teknologi Infrastruktur:

  • Infrastruktur cerdas, termasuk sistem pengelolaan lalu lintas berbasis teknologi, seperti lampu lalu lintas yang dapat beradaptasi dengan kondisi lalu lintas dan sensor di jalan untuk mendeteksi kemacetan, dapat meningkatkan keselamatan jalan raya.
  • Penggunaan panel surya untuk penerangan jalan dan sistem pemantauan berbasis kamera juga mendukung keselamatan dengan meningkatkan visibilitas dan pengawasan.

4. Pelatihan dan Pendidikan Keselamatan

Pelatihan Pengemudi:

  • Program pelatihan yang komprehensif untuk pengemudi baru dan berpengalaman membantu meningkatkan keterampilan dan kesadaran akan keselamatan di jalan.
  • Simulasi dan pelatihan berbasis teknologi, seperti simulator mengemudi, dapat memberikan pengalaman praktis dalam situasi darurat.

Edukasi Publik:

  • Kampanye kesadaran publik mengenai keselamatan jalan, seperti penggunaan sabuk pengaman dan tidak mengemudi dalam keadaan mabuk, membantu mengubah perilaku pengemudi.
  • Pendidikan tentang keselamatan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda juga penting untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman.

5. Penegakan Hukum dan Kepatuhan

Kepatuhan terhadap Aturan Lalu Lintas:

  • Penegakan hukum yang ketat, termasuk denda untuk pelanggaran lalu lintas seperti kecepatan berlebihan dan penggunaan ponsel saat mengemudi, memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan.
  • Sistem pemantauan dan penegakan hukum berbasis teknologi, seperti kamera pemantauan kecepatan dan pelanggaran lampu merah, dapat membantu dalam pengawasan dan penegakan aturan.

Inspeksi dan Perawatan Kendaraan:

  • Pemeriksaan rutin dan pemeliharaan kendaraan memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan.
  • Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan sistem rem, lampu, ban, dan komponen penting lainnya.

6. Tantangan dalam Mewujudkan Keselamatan Transportasi

Keterbatasan Teknologi:

  • Meskipun teknologi keselamatan terus berkembang, tidak semua teknologi tersedia di semua kendaraan dan infrastruktur, yang dapat membatasi efektivitas keseluruhan.
  • Integrasi teknologi baru dengan sistem yang ada seringkali memerlukan biaya dan perencanaan yang cermat.

Perilaku Pengguna Jalan:

  • Perubahan perilaku pengguna jalan, seperti kepatuhan terhadap aturan dan kesadaran akan keselamatan, merupakan tantangan besar. Teknologi saja tidak cukup tanpa dukungan dari pengemudi dan masyarakat.

Infrastruktur dan Biaya:

  • Investasi dalam infrastruktur yang aman dan modern memerlukan biaya yang signifikan, dan beberapa daerah mungkin tidak memiliki sumber daya untuk memenuhi standar keselamatan tinggi.
  • Perbaikan dan pembaruan infrastruktur secara berkala diperlukan untuk mengatasi masalah keselamatan yang muncul.

Kesimpulan

Pelayanan transportasi yang aman dan berkeselamatan adalah prioritas utama di dunia yang semakin sibuk dan kompleks. Melalui penerapan standar dan regulasi, teknologi canggih, pelatihan, dan penegakan hukum, kita dapat meningkatkan keselamatan di jalan dan mengurangi dampak kecelakaan. Meskipun tantangan tetap ada, kemajuan dalam teknologi dan kesadaran publik menawarkan harapan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih aman dan berkelanjutan. Keselamatan transportasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau penyedia layanan, tetapi juga merupakan kewajiban bersama semua pengguna jalan.

Historikal Mobil Listrik Ramah Lingkungan Tahun 2024

Historikal Mobil Listrik Ramah Lingkungan Tahun 2024 mobil listrik akhir-akhir ini menjadi pilihan otomotif di beberapa negara dan para profesional. Di kalangan public figure, Bill Gates, membeli mobil listrik pertamanya awal 2020, pendiri Microsoft ini memilih sedan Porsche Taycan seharga USD 185.000.

Mobil listrik yang digadang-gadang sebagai moda transportasi ramah lingkungan

sebenarnya bukanlah suatu penemuan baru, kendaraan berenergi baterai ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1832 oleh Robert Anderson. Berselang tiga tahun, Thomas Davenport juga memperkenalkan konsep mobil listrik pertama di Amerika Serikat yang dilengkapi dua elektromagnet dan poros. Namun energi penggerak kedua mobil listrik tersebut masih berupa baterai sekali pakai (non-rechargeable).

Inovasi terus berkembang, seperti penemuan mobil tenaga uap pada tahun 1801 yang dikembangkan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis bernama Cugnot.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan temuan-temuan ilmiah terus menstimulasi

transformasi moda transportasi, seperti penemuan baterai oleh Alessandro Volta pada tahun 1800. Penemuan-penemuan di atas mendasari penemuan mobil listrik oleh Robert Anderson dan Thomas Davenport.

Pamor mobil listrik saat itu terekam dari penampilannya pada ajang-ajang international bergengsi. Tahun 1881, insinyur Perancis Gustave Trouve berhasil menampilkan mobil listrik tiga roda miliknya pada International Exposition of Electricity di Paris. Chicago World’s Fair tahun 1890 juga memamerkan mobil listrik William Morrison.

Faktor kalah saingnya mobil listrik sebenarnya terletak pada disparitas harga produk, dimana mobil konvensional dijual dua kali lebih murah. Di lain sisi, perkembangan mobil konvensional didukung juga eksplorasi besar-besaran minyak bumi serta meningkatnya kebutuhan jangkauan transportasi.

Produksi massal pertama dilakukan Oldsmobil dan Ford Motor Company pada tahun 1902.

Lebih dari 30 tahun setelahnya mobil listrik benar-benar ditinggalkan, bahkan seakan hanya akan diingat sebagai sejarah saja.

Historikal Mobil Listrik Ramah Lingkungan Tahun 2024 Peningkatan suhu rata-rata global di bumi sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar secara dominan diakibatkan oleh aktivitas transportasi dan industri yang menghasilkan emisi gas di udara seperti unsur CO2 (Karbon Dioksida), N2O (Dinitrogen Oksida), dan CH4 (Metana).

Pemerintah Indonesia secara konsisten mengambil peran strategis dalam komitmen terhadap perlindungan lingkungan dari dampak emisi GRK, antara lain melalui Perpres No. 61 Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), kemudian diperkuat dengan UU No. 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change. Komitmen tersebut bersinergi dengan RPJMN 2020-2024, dimana Perubahan Iklim menjadi Prioritas Nasional ke-6.

Menhub Upayakan Kendaraan Listrik Jadi Kebutuhan Massal

Menhub Upayakan Kendaraan Listrik Jadi Kebutuhan Massal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengupayakan kendaraan listrik di Indonesia menjadi kebutuhan massal. Hal itu disampaikan Menhub saat mengunjungi pameran kendaraan listrik yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dan komunitas pegiat kendaraan listrik di Stasiun KA Bekasi Timur.

Kita ingin kendaraan listrik ini bisa menjadi kebutuhan massal. Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, telah mengamanatkan bahwa kita harus mengarah ke penggunaan kendaraan listrik.

Menhub menjelaskan, Kemenhub telah menindaklanjuti Perpres tersebut

Kami juga akan membuat Peta Jalan (Road Map). Dimana pada tahun 2030 ditargetkan kendaraan listrik sudah siginfikan digunakan oleh masyarakat banyak.

Program BTS dilakukan dengan membeli layanan dengan subsidi 100% dari operator dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

Selain bus, Kemenhub juga mendorong penggunaan kendaraan listrik pada kendaraan taksi dan sepeda motor.

Kemudian, Menhub dan jajaran Eselon I di lingkungan Kemenhub juga sudah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan kedinasan. Menhub mendorong Kementerian dan Lembaga lain juga menggunakan kendaraan listrik agar penggunaannya semakin masif.

Dengan mengurangi penggunaan BBM yang semakin lama produksinya terus

menurun sementara permintaan terus meningkat, diharapkan penggunaan kendaraan listrik menjadi kendaraan pilihan masyarakat yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kualitas udara di Indonesia.

Dalam tinjauannya menuju ke pameran kendaraan listrik di Stasiun Bekasi Timur, Menhub berangkat menggunakan KRL dari Stasiun Jatinegara.

Menhub Upayakan Kendaraan Listrik Jadi Kebutuhan Massal Setibanya di Stasiun Bekasi Timur, Menhub mengunjungi pameran kendaraan listrik dari berbagai merk, termasuk buatan dalam negeri. Kami juga telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN dan Dirut PLN.

Setibanya di Stasiun Bekasi Timur, Menhub mengunjungi pameran kendaraan listrik dari berbagai merk, termasuk buatan dalam negeri. Menhub sempat menjajal sepeda motor listrik buatan UMKM dalam negeri bermerek E-mostra dan menjajalnya keliling stasiun. Menhub mendorong produk dalam negeri ini bisa maju dan bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak.

Menteri Perhubungan Dorong Percepatan Bus Listrik di Perkotaan

Menteri Perhubungan Dorong Percepatan Bus Listrik di Perkotaan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong percepatan penggunaan bus listrik untuk transportasi publik di wilayah perkotaan. Hal ini disampaikan Menhub dalam acara Sustainable E-Mobility Event.

Kementerian Perhubungan selalu memprioritaskan pengadopsian transportasi yang rendah emisi dan peningkatan kualitas udara. Karena itu, kami mendorong percepatan elektrifikasi transportasi publik yakni penggunaan bus listrik untuk kawasan perkotaan.

Menteri Perhungan akan mendorong Bus Listrik Di perkotaan

Menhub menjelaskan, pengguna kendaraan pribadi di Indonesia masih tinggi dibanding pengguna transportasi umum, terutama yang berbasis bahan bakar fosil.

Presiden (Prepres) Nomor 79 tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Atas dasar itu, Kementerian Perhubungan pun sedang menyusun Road Map Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis BRT di Indonesia.

Menurut saya, salah satu komponen yang perlu diperhatikan dalam kendaraan listrik adalah baterai. yang akan segera di dorong untuk perkotaan

Lebih lanjut Menhub juga menerangkan bahwa saat ini sudah ada Peraturan

Program lainnya Mastran di dua kota, yaitu Medan dan Bandung yang implementasinya akan menggunakan bus listrik.

Namun demikian, Menhub menuturkan bahwa masih ada sejumlah tantangan dalam penerapan angkutan umum berbasis listrik di Indonesia.

Sementara itu, Menhub juga menyadari bahwa pengadaan kendaraan listrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurutnya, harga kendaraan listrik bisa dua kali lipat lebih mahal dibanding kendaraan konvensional.

Menteri Perhubungan Dorong Percepatan Bus Listrik di Perkotaan Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga menerima hasil studi ITDP Indonesia terkait Peta Jalan dan Program Insentif Nasional Elektrifikasi Transportasi Publik Perkotaan Berbasis Jalan untuk mendukung akselerasi elektrifikasi bus di perkotaan.

Untuk diketahui, studi ITDP ini mencakup penilaian tentang kesiapan elektrifikasi transportasi publik, kesiapan adopsi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai, serta faktor mendesak lain, seperti polusi udara dan kemacetan di 98 wilayah perkotaan di Indonesia. Ini merupakan bentuk dukungan ITDP kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, dalam rangka mencapai target 90 persen elektrifikasi transportasi publik pada tahun 2030.